RASA, ASA DAN WAKTU

Kamis, 03 Desember 2015

Judul : Rasa, Asa dan Waktu
Tanggal : 03 Desember 2015
Pukul : 09.00 WIB
Label : Puisi Bahasa Indonesia

====================================

Rasa dan asa ini
menutupi pandangan mata untuk menelisik
mengagumi deretan kisah yang terukir
untuk segenggam harapan dalam keinginan
terhadap kenyataan dari peradaban rasa yang dinanti
untuk saling memiliki dalam bulatan waktu.

Rasa dan asa ini
menghantarkan segudang kerinduan
menyambut untaian keindahan yang akan terlewati
menenggelamkan hasrat dalam hangatnya pelukan.

Walau mungkin,
langkah yang dulu begitu kokoh dan tegak
harus tertatih menerima garisan takdir
dan hanya sebelah kaki yang mampu melangkah
menyambut rasa dan asa yang hadir kini.

Sesal yang menyudutkan waktu saat ini
mengapa harus terlewati rasa dan asa itu dulu
saat dimana kedua kaki masih berlari dengan tegak
untuk melukis semua waktu dengan keindahan.

Hanya harapan yang kini terpatri
rasa dan asa ini tetaplah disini
sampai saatnya nanti
waktu dengan takdirnya menjawab semua
akan jalan akhir dari semua ini
walau hanya akan meninggalkan sekeping kenangan.

SAMPURASUN

RASA DAN ASA INI

Judul : Rasa dan Asa Ini
Tanggal : 02 Desember 2015
Pukul : 23.00 WIB
Label : Puisi Bahasa Indonesia
Pengarang : Sri Barokah

====================================

Aku tak percaya dengan rasa dan asa ini
rasa yang terhempas dalam kesunyian
tenggelam seakan terbenam
rasa diri seakan tak berarti
dan sebuah asa yang kian terbungkam

Kini terbalas diwaktu yang berbeda
hingga mengundang sebuah tanya
mengapa baru sekarang, duhai kasihku
rasa dan asa ini engkau jadikan sungguh begitu bermakna?.

Menyesali waktu yang telah lalu
hampa dan dingin rasanya
tapi cobalah, pejamkan mata dan rasakan
semua kenangan kita berdua
kerinduan yang kian membuat rasa mendalam
tulusnya rasa dan asa ini dalam sebuah penantian
menghadirkan rasa tuk saling memiliki.

Duhai sayangku
kini baru kusadari dan ku rasai
betapa rapuhnya rasaku dalam dilema
lemasnya asa ku ketika dihempas sang angin malam
berderai air mata ini
menghanyutkan indahnya janji suci
yang tak mungkin terjadi

Begitu indahnya tuhan melukiskan takdirnya
saling mencintai tanpa saling memiliki
biarlah rasa dan asa ini
tertulis indah dalam lembaran cerita cinta kita
selamanya.

Blog Archive

Buah Pena